Kebanyakan umat Kristen Palestina di Tepi Barat dan Gaza dapat menelusuri jejak nenek moyang mereka di kawasan itu sampai belasan generasi ke belakang, dan sebagian dari mereka masih memakai bahasa Aramaik yang diyakini sebagai bahasa Isa Al Masih yang telah melewati generasi ke generasi melalui peribadatan dan nyanyian.
Bahkan warga keristen Palestina juga mengalami tekanan yang sama, seperti yang dialami warga sebangsanya yang lain. Seperti yang dilaporkan Metrotvnews berikut :
Metrotvnews.com, Yerusalem: Polisi penjaga perbatasan Israel bentrok dengan sekelompok aktivis dan warga Kristen Palestina. Bentrokan terjadi lantaran aktivis dan warga Kristen memaksa masuk ke Yerusalem, Palestina, untuk merayakan Hari Minggu Palem, Ahad (28/3).
Puluhan warga dan aktivis melakukan longmars menuju Yerusalem. Mereka marah saat aksinya dihentikan di perbatasan Bethlehem dan Yerusalem, oleh polisi Israel. Puluhan polisi Israel bersenjata lengkap tak mengizinkan mereka masuk ke kota suci tersebut.
Sempat terjadi tarik menarik antara polisi dan warga. Lima orang ditahan, sementara sisanya dipulangkan ke daerah asal. Sikap polisi Israel ini menuai protes. Pasalnya, sejumlah warga lainnya diizinkan melewati perbatasan untuk memperingati Hari Minggu Palem.
Seperti yang dialami warga Keristen di GKI Yasmin dan HKBP Bekasi, saudara-saudara mereka di Palestina juga mengalami hal yang sama diperlakukan oleh Israel yang memang anti terhadap Keristen.
Jadi dimana-mana seringkali kalangan berkuasa dan mayoritas menekan dan menindas yang lemah dan minoritas. Itulah adanya manusia yang penuh kebodohan dan buta akan kebenaran. Seperti Katolik membantai umat Protestan di Eropa zaman dulu, dan berlanjut Pemerintahan Protestan menekan Kristen Karismatik dibeberapa tempat sesudahnya. Seperti Pemerintahan Buddha menindas Muslim Rahingya, Seperti juga minoritas Syah yang ditindas di Jatim, dan minoritas Kurdi ditekan di Turki dan di Irak pada masa Saddam Husein. Itu tidak ada hubungannya dengan agama tertentu saja. Siapapun dimanapun berpotensi untuk melakukan dan mengalami hal yang sama. Dilakukan oleh manusia yang BODOH, dan yang menjadi korban adalah sesamanya yang LEMAH.
Israel adalah negara yang dihuni oleh mayoritas Yahudi dan Arab Muslim. Lebih memungkinkan Islam berkembang di Israel daripada Keristen. Beda dengan Keristen, Yahudi dan Islam menganut tradisi yang sama. Seperti sama-sama melakukan Sunat, mengharamkan makanan yangh sama, punya akar budaya yang sama dan seterusnya. Bahkan dilihat pertumbuhan pemeluk Islam di Israel, beberapa tahun kedepan berpotensi seperempat (25%) rakyat Israel adalah Muslim.
Menurut laporan Lembaga riset Pew Forum on Religion & Public Life (http://esq-news.com/pada Januari 2011) , Angka pertambahan penduduk Muslim Israel ini meningkat menjadi 17,7 persen pada tahun 2010 dari sebelumnya 14,1 persen pada tahun 1990. Pemeluk Islam di Israel bertambah dua kali lipat, dari 0,6 juta di tahun 1990 menjadi 1,3 juta di tahun 2010.
Adilkah umat Muslim dunia mendoakan kehancuran Negara Israel yang dihuni 1,3 penduduk Muslim yang pertambahan dan pertumbuhannya akan terus meningkat ?
Lebih baik kita mendoakan supaya para pemimpinnya diterangi hatinya. Kita doakan semua sipil yang menjadi ketakutan, tertekan dan menjadi korban di kedua belah pihak.
Pemerintahan Israel, Eropa dan AS bukan Kristen.
Negara barat dan Amerika juga bukan negara Keristen. Umat Keristen disana (Eropa dan AS) juga ditindas dengan UU yang melegalkan Aborsi, perkawinan sejenis, melegalkan ganja dsb. Pemerintahan barat dan AS dikuasai Ateis. Mereka mengendalikan banyak kebijakan-kebijakan yang pada akhirnya akan menghadirkan resesi dan krisis Global yang akan menjadi alasan untuk menata kembali seluruh dunia dengan TATANAN BARU. Mereka itu bukan kalangan Keristen, mereka anti terhadap Iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Mereka malah menertawakan dan mengejek Alkitab. Kalangan yang tidak segan-segan menghapuskan dan akan melarang semua agama jika waktunya sudah tepat. (Bagi yang selama ini menyangka pemerintahan barat dan eropa itu Kristen berarti ketinggalan informasi. Itu dulu, sebelum penulis lahir mungkin.)
KITA BERSAUDARA SEBAGAI SESAMA MANUSIA YANG DICIPTAKAN TUHAN DAN DITENTUKANNYA LAHIR DI INDONESIA. (Mazmur 87:6 TUHAN menghitung pada waktu mencatat bangsa-bangsa: “Ini dilahirkan di sana.”)
Hormatilah ketentuan dan hak prerogatif TUHAN. :)
Mengapa ketika konflik Israel Palestina memanas, dimana-mana, sebagai sesama anak bangsa kita menjadi saling curiga dan komunikasi kita seperti di Kompasiana ini ikut “memanas” ?
Fakta-fakta diatas barangkali bisa menjadikan kita sedikit objektif melihat masalah Israel Vs Hamas adalah sebagai masalah kemanusiaan, masalah kemerdekaan dan nasionalisme sebuah bangsa. Bukan masalah Agama.
Ini pandanganku, bagaimana menurut pembaca ?
sumber: kompasiana
*) P.S: Jika anda benar-benar mengalami kendala untuk mendapatkan wanita pujaan anda,
saya sarankan anda bergabung di
www.pencinta-wanita.com
, silahkan mendaftar menjadi anggota dan pelajari materi-materi yang dikirimkan Ronald Frank lewat email atau baca langsung di member area, untuk sementara pendaftaran anggota gratis. Daftar sekarang juga dan dapatkan bonus senilai Rp10.000.000,- (dibaca sepuluh juta).
0 comments:
Post a Comment