Ihsan Magazine – Serangan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, terhadap Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini semakin bertubi-tubi saja. Yang terakhir, Amien mempersamakan Jokowi dengan bekas Presiden Filipina, Joseph Estrada yang disebutnya seorang pemabuk, namun bisa terpilih menjadi presiden hanya karena faktor popularitasnya sebagai aktor film, tak lebih dari itu.
Ucapan itu dilontarkan Amien di hadapan ratusan mahasiswa saat memberikan kuliah umum di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Selasa (24/9/2013).
Sebelum ini, Amien pun pernah meragukan kepemimpinan Jokowi. Ia menilai kesuksesan yang disebut-sebut melekat dalam kepimimpinan Jokowi hanya pencitraan belaka. “Di Solo itu yang bekerja Rudi (FX Rudi, wakil wali kota).
Saya ini orang Solo, kemiskinan dan kumuh masih banyak,” katanya seperti dikutipTempo di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 12 September 2013 lalu.
Menurut Amien, Jokowi belum bisa dianggap sukses memimpin Jakarta. Alasannya, kemacetan dan kumuh masih menjadi persoalan. “Dia berhasil membersihkan Pasar Tanah Abang, tetapi macet Jakarta masih terasa,” ujarnya.
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat 1999-2004 itu juga meragukan Jokowi punya komitmen nasionalisme kuat kendati berasal dari partai nasionalis, PDI Perjuangan. Amien menyebut kebijakan Megawati Sukarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, saat menjadi presiden, yaitu menjual saham PT Indosat Tbk ke asing, pembebasan utang pengusaha hitam, merupakan kebijakan yang berlawanan dengan semangat nasionalisme. “Mega saja bisa seperti itu,” katanya.
Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai kelompok politik Islam belum tentu mau berkoalisi dengan Jokowi jika maju sebagai calon presiden. “Belum tentu,” katanya. Pernyataan itu berbeda dengan pernyataan Amien sebelum ini di berbagai media yang menggadang-gadang kemungkinan Jokowi berduet dengan Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN.
Serangan-serangan Amien Rais tersebut tentu menimbulkan tanda tanya besar di benak masyarakat.
Ada apa gerangan? Amien dikenal sebagai seorang Guru Besar Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Gajahmada, Yogyakarta, disamping juga seorang politisi ulung yang membidani lahirnya Partai Amanat Nasional (PAN).
Ucapan orang sekaliber Amien Rais tentu bermuatan politis dan mengandung tujuan tertentu yang kini sedang ramai dibahas oleh para peneliti dan pengamat.
Sebab, mustahil seorang Amien Rais melontarkan serangan terhadap Jokowi hanya dalam kapasitas pribadi karena rasa suka ataupun tidak suka saja.
Jadi, apa gerangan yang dituju Amien Rais dengan ucapan-ucapan yang membuat panas telinga di kalangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan para simpatisan Jokowi itu?
*) P.S: Jika anda benar-benar mengalami kendala untuk mendapatkan wanita pujaan anda,
saya sarankan anda bergabung di
www.pencinta-wanita.com
, silahkan mendaftar menjadi anggota dan pelajari materi-materi yang dikirimkan Ronald Frank lewat email atau baca langsung di member area, untuk sementara pendaftaran anggota gratis. Daftar sekarang juga dan dapatkan bonus senilai Rp10.000.000,- (dibaca sepuluh juta).
0 comments:
Post a Comment