Home » » 7 Peran Bagi Ibu Untuk Pemimpin

7 Peran Bagi Ibu Untuk Pemimpin

7 Peran Bagi Ibu Untuk Kepemimpinan
Untuk menjadi pemimpin yang amanah, jujur dan adil merupakan tugas dan tanggung jawab yang amat besar, mencari pemimpin yang sesuai dengan kreteria yang sama-sama kita inginkan sepertinya saat sulit kita jumpai saat ini. Untuk mempunyai pemimpin yang baik, jujur, adil, berilmu dan amanah diperlukan kaderisasi yang harus dimulai dari dini. Orang tua merupakan guru utama dan pertama bagi anak-anak mereka, dan dari sinilah calon pemimpin masa depan akan terlahir, apakah calon pemimpin itu menjadi pemimpin yang sesuai dengan kreteria atau sebaliknya.

Peran seorang ibu untuk mejadikan anaknya sebagai sang pemimpin kecil merupakan proses dan kerja keras yang harus dipersiapkan, dimulai dari masa kandungan, masa pertumbuhan sampai masa kemandirian. Maka dari itu, bagi para ibu seharusnya sudah mempunyai bekal dan ilmu yang cukup untuk mempersiapkan anaknya menjadi pemimpin yang jujur, adil, amanah dan cerdas. Apa saja yang harus dilakukan seorang ibu guna mewujudkan anaknya sebagai pemimpin yang jujur, adil, amanah dan cerdas?

Berikut 7 Peran Bagi Ibu Untuk Kepemimpinan versi 7Top Ranking
By: Ibrahim Lubis, MA

1. Agama dan Iman

Agama adalah pegangan hidup manusia, tanpa agama maka manusia itu tidak akan mempunyai tujuan. Agama mengajarkan kepada manusia untuk selau tunduk dan patuh kepada penciptanya yaitu Tuhan yang Maha Esa. Maka dari itulah, para ibu harus sejak dini menanamkan dan mengajarkan Agama serta Iman yang tinggi kepada anak-anak mereka dengan memberikandan menanamkan sikap keagamaan yang didukung dengan latihan dan pembiasaan ibadah setiap harinya. Dengan membiasakan hal tersebut, maka nilai keagamaan dan rasa keimanan tersebut akan tetap tertanam dalam keyakinan anak-anak mereka. Agama dan Iman inilah yang akan menjadi filter bagi sang anak jika mereka menjadi pemimpin, mereka akan hati-hati dalam menggunakan jabatan kepemimpinan yang mereka pegang, jika ada kesalahan dalam memimpin, tentu mereka akan mengembalikannya kepada Agama.


2. Kedisiplinan

Disiplin bukan berarti keras, otoriter dan harus tunduk di bawah perintah, akan tetapi disiplin merupakan kegiatan dan pembiasaan yang diterapkan seorang ibu kepada anaknya berkenaan dengan hal-hal yang harus dilaksanakan sesuai tempat dan waktunya, seperti disiplin waktu ibadah, waktu bermain, waktu belajar dan lainnya. Jika hal ini terlaksana dengan baik, maka sang ibu akan berhasil mendidik anaknya untuk menjadi generasi pemimpin yang disiplin, taat hukum dan peraturan.


3. Bijaksana dan tanggung Jawab

Pemimpin itu harus bijaksana dan mampu mempertanggungjawabkan kepemimpinannya, maka dari itu, seorang ibu harus melatih sedini mungkin anak-anaknya untuk menjadi anak yang bijaksana dan bertanggung jawab, hal ini bisa dimulai dengan mengajarkan kepeduliaan, kejujuran, rasa peduli dan kasih sayang terhadap sesama saudara, teman dan lingkungan.


4. Ilmu yang Sesuai

Untuk menjadi seorang pemimpin tidak saja dibutuhkan fisik yang kuat, kemauan serta finansial, akan tetapi ilmu yang sesuai juga harus menjadi perhatian yang signifikan. Seorang pemimpin harus tahu apa yang akan dia pimpin, bagaimana cara memimpin dan apa saja yang perlu dipimpin. Dari itulah, seorang ibu perlu memberikan pengajaran serta memberikan bekal ilmu yang cukup yang sesuai dengan apa yang menjadi tujuan.


5. Akhlak dan Moral

Yang terakhir yang perlu ditanamkan seorang ibu bagi anak-anaknya adalah akhlak dan moral. Bagaimana jadinya jika pemimpin berilmu, mempunya finansial yang cukup, sehat jasmani dan rohani, akan tetapi rusak akhlak dan moralnya, tentu kepemimpinanya tidak akan sukses. Maka dari itu, akhlah dan moral juga harus tertanam sejak dini bagi sang pemimpin kecil yang sudah ditanamkan dan diajarkan ibu kepada anak-anaknya.


6. Tidak Pilih Kasih

Seorang ibu seharusnya tidak pilih kasih dan sayang terhadap anak-anak mereka, sebab jika itu terjadi, maka wajar saja jika anak mereka akan lahir sebagai pemimpim yang nepotisme.


7. Apa Adanya

Jangan pernah menjanjikan sesuatu kepada anak yang tidak dapat diwujudkan, sebab itu akan merusak kepercayaan anak, apabila itu terus menerus dilakukan tanpa ada perwujudan yang nyata, maka secara tidak langsung akan diingat anak dan akan tertanam dalam jiwa sang anak. Kelak jika anak menjadi seorang pemimpin, maka akan menjadi pemimpin yang selalu mengumbar janji tanpa ada kepastian.

*) P.S: Jika anda benar-benar mengalami kendala untuk mendapatkan wanita pujaan anda,
saya sarankan anda bergabung di www.pencinta-wanita.com , silahkan mendaftar menjadi anggota dan pelajari materi-materi yang dikirimkan Ronald Frank lewat email atau baca langsung di member area, untuk sementara pendaftaran anggota gratis. Daftar sekarang juga dan dapatkan bonus senilai Rp10.000.000,- (dibaca sepuluh juta).

0 comments:

Post a Comment