"Yang dialami Anas itu demosi (penurunan jabatan) namanya. Cara seperti ini seperti zaman Orde Baru saja, ditutup-tutupi alasannya," kata pengamat perkotaan Danang Priatmodjo kepada detikcom, Minggu (17/2/2013).
Danang mengungkapkan, pergantian jabatan Anas Effendi tidak disertai alasan yang terbuka dari Pemprov DKI Jakarta. Apa yang terjadi dengan Anas mengingatkannya kepada era Orde Baru, pejabat bisa diturunkan atau dicopot tanpa alasan yang jelas.
Menurut Danang, kinerja Anas sebagai Walikota Jakarta Selatan tidak bisa dikatakan buruk. Jakarta Selatan telah dibawa Anas ke tingkatan yang lebih unggul dibanding Kotamadya lainnya di Ibu Kota. Anas tidak pantas untuk dikenai demosi.
"Jaksel itu penertiban bangunannya cukup bagus. Selain itu, ada jalur sepeda yang tidak ada di wilayah lain, dan Walikota Jaksel (Anas) sudah cukup baik lah. Lain halnya dengan Kepala Dinas PU, dia demosi juga, tapi kita tahu dia memang banyak kelemahan," ujar Danang.
Jokowi sempat mengemukakan alasan rotasi yang dikenakan pada Anas. "Kinerjanya bagus kok, ini karena memang jabatan di bagian arsip kosong. Ini kan yang di bagian arsip orangnya sudah pensiun," alasan
Jokowi menjawab pertanyaan wartawan.
sumber: detik.com
*) P.S: Jika anda benar-benar mengalami kendala untuk mendapatkan wanita pujaan anda,
saya sarankan anda bergabung di
www.pencinta-wanita.com
, silahkan mendaftar menjadi anggota dan pelajari materi-materi yang dikirimkan Ronald Frank lewat email atau baca langsung di member area, untuk sementara pendaftaran anggota gratis. Daftar sekarang juga dan dapatkan bonus senilai Rp10.000.000,- (dibaca sepuluh juta).
0 comments:
Post a Comment